.jpg)
Sejak 4 tahun lalu di tempat saya bekerja diperkenalkan apa istilah web 2.0, sampai sekarang saya masih belum paham benar. Tapi mungkin ini yang bisa saya simpulkan dari hasil bacan-bacaan ringan yang saya dapat di beberapa media.
Istilah Web 2.0 lebih mengarah kepada tren pemakaian internet secara global. Tren ini banyak berfokus atas bagaimana pemakai internet memanfaatkan internet sebagai platform dalam bekerja sama dan bertukar informasi. Pemakai internet bukan hanya memakai internet sebagai penerima informasi saja, tetapi juga sebagai pembuat dan penentu informasi. Contoh yang paling nyata adalah situs-situs social-networking, seperti: Friendster (yang mungkin pertama kali kita kenal), Facebook, Del.icio.us, Wikipedia, Blogger, dan lain-lain.
Dalam situs Friendster atau Facebook, setiap orang bisa mendaftarkan dirinya dan kemudian meng-upload fotonya, aktivitas dirinya, dan kemudian mendefinisikan siapa temannya yang juga ada di dalam situs yang bersangkutan. Kemudian teman yang satu bisa melihat kawan-kawan dari teman yang ada, demikian seterusnya, sehingga akan terjalin jaringan yang besar. Dalam jaringan ini mereka bisa saling berkomunikasi dengan mudah melalui forum-forum yang disediakan. Orang akan sangat betah melakukan hal ini berjam-jam. Dan sering terjadi seseorang menemukan teman lamanya, misalnya: teman SD, SMP, kuliah, dan lain-lain.
Del.icio.us merupakan social-bookmarking, yang selama ini membantu saya menyimpan situs-situs favorit atau penting yang di saat lain dapat saya buka kembali bila memerlukannya, apalagi saat saya mengambil kuliah lagi seperti sekarang ini. Setiap orang dapat mendaftarkan dirinya sebagai member. Dengan bookmarking ini, saya akan cepat menemukan kembali situs yang pernah saya kunjungi untuk mendapatkan informasi yang lebih jauh. Informasi ini juga akan diketahui pengunjung-pengunjung yang lainnya, sehingga pengunjung yang mempunyai ketertarikan bidang yang sama akan terbantu. Sebelum saya mengenal Del.icio.us, saya selalu memakai bookmarking yang sudah teraplikasi di internet browser, seperti Mozilla Firefox atau Google Crome. Tapi apa yang terjadi bila komputer saya terpaksa harus di-scan ulang karena virus? Semua bookmark saya amblas karena saya harus menginstall ulang software-nya.
Wikipedia merupakan ensiklopedia yang isinya ditentukan oleh siapa saja. Pengunjung tinggal daftar dan ikut memberikan penjelasan mengenai definisi-definisi yang ada. Dengan demikian Wikipedia menjadi sumber informasi yang sangat berguna bagi setiap pengunjung internet. Sebagai contoh untuk Web 2.0, Wikipedia memberikan definisi dihttp://en.wikipedia.org/wiki/Web_2.0.
Pada Blogger, setiap orang dapat menjadi member dan mempunyai semacam website pribadi. Memberdapat membuat artikel, membuat catatan pribadi, menuliskan opini, mengkritik, dan lain sebagainya. Pengunjung internet dapat membaca semua artikel, catatan pribadi, dan opini yang telah ditulis di sana dan dapat memberikan komentar. Para konsultan, selebriti, dan lain-lain, banyak yang memanfaatkan hal-hal tersebut. Cuma...bikin blog ini adalah sesuatu yang saya tidak suka. Sepertinya kita harus rutin menulis. Sementara ide menulis tidak sering saya dapatkan setiap saat (semoga dapat inspirasi dari buku-bukunya Pak Hernowo Hasim dengan "Mengikat Makna"-nya selama liburan ini).
Sebagai kesimpulan, di era Web 1.0 pemakai internet hanya sebagai penerima informasi. Tetapi di Web 2.0 pemakai internet bertindak sebagai penentu informasi.
Adakah generasi penerusnya...alias Web 3.0? Tentu saja ada. Tapi biarkan saya pahami dulu. Nanti akan saya sambung lagi he..he..he..
Yang jelas...Web 3.0 akan mewakili si user itu sendiri dalam hal semantik...wueezzz apa pula ini??? Tunggu saja..
